Tembus Rp 370 Juta, Omzet Hampers Sungguh Tak Terduga

19 Mei 2021
Berita UMKM
Keterangan Foto : Seorang ibu pemilik UMKM sedang belajar promosi katalog di smartphonenya

Rembang – Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Semen Gresik (SG) melalui Rumah BUMN Kabupaten Rembang pada akhir bulan Ramadhan lalu mengalami panen raya, karena sukses menembus angka pemesanan luar biasa, yaitu sebanyak 1.350 hampers (parsel Lebaran) dengan meraup omzet penjualan Rp 370 Juta.

Melonjaknya pemesanan di tahun penuh tantangan ini, menunjukkan UMKM binaan Rumah BUMN sudah bangkit dengan produk lebih berkualitas, berkelas, dan banyak diminati oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

Kepala Unit Komunikasi Dan CSR Semen Gresik, Dharma Sunyata mengungkapkan keberhasilan itu tak lepas dari kuatnya jalinan kemitraan antara SG dengan berbagai pihak, untuk turut mempromosikan dan memasarkan produk.

Apalagi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga sempat menggalakkan program belanja produk parsel Lebaran dari UMKM.

“Sebenarnya saat merilis produk UMKM ini, kami  terlambat start yaitu sekitar minggu pertama Ramadhan. Namun animo masyarakat sangat tinggi, sehingga target penjualan yang semula 500 paket pesanandapat mencapai hingga 1.300-an paket, ” kata Dharma dalam rilisnya, Kamis (20/5).

Dharma melanjutkan, suksesnya pemasaran hampers ini juga berkaitan dengan keberhasilan UMKM Kokoh yang digagas SG. UMKM Kokoh adalah sekolah pelatihan untuk pelaku UMKM yang meliputi tiga tahapan yaitu kelas 1 untuk Packaging dan Branding, Kelas 2 Positioning dan Canvasing dan Kelas 3 untuk Digital Marketing.

Pada UMKM Kokoh ini pelaku UMKM yang berada di Kelas 1 diajarkan tentang bagaimana mengemas produk menjadi lebih menarik, serta memiliki brand yang kuat dan berdaya jual tinggi.

Para pelaku UMKM binaan SG sangat merasakan manfaat kehadiran UMKM Kokoh ini. Di antaranya produk keripik pisang Banachip Yummy milik Diah Aufa, terjual ratusan hampers saat Ramadhan kemarin. Demikian pula produk pisang gulung dari Kecamatan Gunem yang sebelumnya kalah bersaing di pasaran, menjadi laris manis setelah dikemas dan diberi brand Mbah Gelung (gedang gulung) dan dipasarkan di Rumah BUMN.

Dharma menegaskan Rumah BUMN tidak mengambil komisi atau keuntungan dari harga produk yang ditawarkan UMKM. Sebaliknya, Rumah BUMN membantu memasarkan, baik secara door to door marketing ke berbagai instansi maupun melalui platfom digital.

“Keberadaan Rumah BUMN merupakan bentuk dukungan nyata kami untuk memajukan UMKM dan menjadikan produknya sebagai raja di negeri sendiri. Kita juga berharap ke depan Rumah BUMN mampu menjadi pusat rujukan oleh-oleh Rembang dengan harga paling kompetitif, ” tandasnya. (Musyafa Musa).


Penulis : Musyafa Musa

Berita Terkait